Hai kawan, tentunya kalian pasti pernah
mendengar bahaya rokok.
Dari kemasan atau bungkus rokok juga telah
tertera bahaya rokok bahwa "MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN
JANTUNG, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN". Saya sendiri juga pecandu rokok
dan saya ingin sekali berhenti merokok tapi gak nahan ketika mencium asap rokok
hehe...
jadi bagi anda yang tidak merokok jangan
mencoba untuk merokok demi menghindari
candu terhadap rokok dan saya dengar bahwa setiap 1 batang rokok yang kita
hisap itu sama dengan mengurangi umur kita 1 menit dan bayangkan jika kita
mengkonsumsi rokok setiap hari dalam 1 tahun atau lebih berapa ratus bahkan
ribuan menit umur kita berkurang.
Saya sendiri ingin sekali berhenti merokok
tapi rasanya tidak mungkin untuk berhenti sampai-sampai walaupun saya sendiri
sudah tau tentang bahaya rokok tapi saya tidak memperdulikan hal itu karena
sudah terlanjur kecanduan.
Saya yakin setiap orang yang kecanduan
rokok juga ingin berhenti merokok karena sulitnya untuk berhenti.
Dan bagi anda yang tidak merokok sebaiknya
tidak terlalu dekat dengan orang yang sedang merokok, karena justru akan lebih
berbahaya pada perokok pasif atau pada orang yang tidak merokok.
Tentunya bahaya rokok secara umum sudah
banyak orang yang mengetahuinya dan ada hal yang masih belum banyak orang tau
bahwa rokok ternyata juga ada manfaatnya.
Pasti anda tidak menyangka bahwa di balik
berita yang selama ini kita dengar tentang bahaya rokok ternyata ada juga
manfaatnya.
Ternyata seorang perokok kecil kemungkinan
terkena stroke dan penyempitan pembuluh darah ke jantung.
Agar lebih jelasnya baca sampai selesai ya
:)
1.
Merokok Mengurangi Resiko Parkinson
Banyak
bukti yang menunjukkan bahwa merokok melawan penyakit Parkinson. Sebuah
penelitian terbaru menambah kuat bukti sebelumnya yang melaporkan bahwa merokok
dapat melindungi manusia dari penyakit Parkinson. Secara khusus, penelitian baru tersebut
menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko
penyakit Parkinson. Artinya, efek
perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan
kebiasaan merokoknya.[2]
Studi
lain mengenai pengaruh positif merokok terhadap Parkinson Desease (PD) adalah sebuah
penelitian terhadap 113 pasangan kembar laki-laki. Tim peneliti yang dipimpin
oleh Dr Tanner terus melihat perbedaan yang signifikan ketika dosis dihitung
sampai 10 atau 20 tahun sebelum diagnosis.
Mereka menyimpulkan bahwa temuan ini menyangkal pernyataan bahwa orang
yang merokok cenderung memiliki PD. [3] Masih banyak penelitian yang
lainnya mengenai kebiasaan merokok yang berguna melawan Parkinson. [4]
2.
Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke
Penelitian
besar menunjukkan manfaat lain merokok, yakni manfaat terhadap restenosis atau
penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas,
seperti pembuluh darah ke jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak
(stroke) Perokok memiliki kesempatan
yang lebih baik untuk bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat. [5]
Penelitian
lain menyebutkan krbon mnoksida dapat mengurangi serangan jantung dan
stroke. Karbon monoksida merupakan
produk sampingan dari asap tembakau.
Sebuah laporan menunjukkan tingkat sangat rendah dari karbon monoksida
dapat membantu para korban serangan jantung dan
stroke. Karbon monoksida menghambat
pembekuan darah, sehingga melarutkan gumpalan berbahaya di pembuluh
arteri. Para peneliti memfokuskan pada
kemiripan yang dekat antara karbon monoksida dengan oksida nitrat yang menjaga
pembuluh darah tetap melebar dan mencegah penumpukan sel darah putih. Baru-baru ini oksida nitrat telah
ditingkatkan statusnya dari polutan udara biasa menjadi penghubung fisiologis
terpenting kedua secara internal. Oleh
karena itu tidak akan mengherankan kalau karbon monoksida secara paradoks dapat
menyelamatkan paru-paru dari cedera akibat penyumbatan pembuluh darah ke
jantung (cardiovascular blockage).[6]
3.
Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah
Dulu
disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua permasalahan penyakit gigi dan
mulut. Padahal sebuah studi menunjukkan
bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih rendah terhadap penyakit gusi. [7]
4.
Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya
Sebuah
studi dari dua generasi penduduk Swedia menunjukkan dalam analisis multi
variasi, beberapa anak dari para ibu yang merokok sedikitnya 15 batang sehari cenderung memiliki peluang yang
lebih rendah untuk menderita alergi rhino-conjunctivitis, asma alergi, eksim
atopik dan alergi makanan, dibandingkan dengan anak-anak dari para ibu yang
tidak pernah merokok. Anak-anak dari
ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari memiliki kecenderungan yang
sama. [8]
5.
Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC)
Suatu
hari Nikotin mungkin menjadi alternatif yang mengejutkan sebagai obat TBC yang
susah diobati, kata seorang peneliti dari University of Central Florida
(UCF). Senyawa ini menghentikan
pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan
dalam jumlah kecil saja, kata Saleh Naser, seorang profesor mikrobiologi dan
biologi molekuler di UCF. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa nikotin adalah zat
yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok. [9]
6.
Merokok mencegah kanker kulit yang langka
Seorang
peneliti pada National Cancer Institute berpendapat bahwa merokok dapat
mencegah pengembangan kanker kulit yang menimpa terutama orang tua di
Mediterania wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel. Bukan berarti merokok disarankan untuk
populasi itu, kata Dr James Goedert, namun yang penting adalah merokok tembakau
dapat membantu untuk mencegah kanker yang langka bentuk. Dan ini adalah sebuah
pengakuan dari peneliti di National Cancer Institute bahwa ada manfaat dari
rokok. [10]
7.
Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudara
Sebuah
penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer Institute (20 Mei 1998)
melaporkan bahwa pembawa mutasi gen tertentu (yang cenderung sebagai pembawa
kanker payudara), yang merokok selama lebih dari 4 pak tahun (yaitu, jumlah pak
per hari dikalikan dengan jumlah lamanya tahun merokok) menurut statistik
ternyata mengalami penurunan signifikan sebesar 54 persen dalam insiden kanker
payudara bila dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok. Salah satu kekuatan dari penelitian ini
adalah bahwa penurunan insiden melebihi ambang 50 persen. [11]
8.
Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar
Nikotin
mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama melalui pelepasan nitrat oksida,
dalam kasus ulcerative colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat
menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan merokok) terhadap UC dan
dapat menjelaskan mengenai disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif. [12]
9. Efek
transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down Syndrome
Sebuah
penelitian mengenai pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5 mg jaringan
kulit implan, dibandingkan dengan plasebo (obat kontrol), pada kinerja kognitif
pada lima orang dewasa dengan gangguan.
Perbaikan kemungkinan berhubungan dengan perhatian dan pengolahan
informasi yang terlihat pada pasien Down Syndrom dibandingkan dengan kontrol
kesehatannya.
0 komentar
Posting Komentar